Ads Top

Tanda-tanda Penyakit Autis Pada Anak

Selamat berkunjung di situs pendidikan kami portalguru.online pada pembahasan kali ini kita akan menguraikan tentang autisme pada anak dimana pembahasan ini akan menggali lebih lanjut tentang pengertian Penyakit Autis atau autisme itu sendiri serta indikasi dari seseorang atau anak yang memiliki kelainan autis.

Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Deteksi dan terapi sedini mungkin akan menjadikan si penderita lebih dapat menyesuaikan dirinya dengan yang normal. Kadang-kadang terapi harus dilakukan seumur hidup, walaupun demikian penderita Autisme yang cukup cerdas, setelah mendapat terapi Autisme sedini mungkin, seringkali dapat mengikuti Sekolah Umum, menjadi Sarjana dan dapat bekerja memenuhi standar yang dibutuhkan, tetapi pemahaman dari rekan selama bersekolah dan rekan sekerja seringkali dibutuhkan, misalnya tidak menyahut atau tidak memandang mata si pembicara, ketika diajak berbicara. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.

Berikut ini merupakan kriteria diagnostik untuk gangguan autistik dalam
DSM-V (APA 2013). Kriteria diagnostiknya adalah sebagai berikut:
1.    Kekurangan yang menetap dalam komunikasi dan interaksi sosial dalam bermacam-macam konteks, seperti ditunjukkan berikut ini, masa kini atau masa lampau (contoh merupakan ilustrasi, tidak mendalam lihat teks):
•    Kurangnya kemampuan timbal balik sosial-emosional, sebagai contoh, dari pendekatan sosial yang tidak normal, kegagalan dalam percakapan; berkurangnya saling berbagi minat, emosi atau perasaan; gagal untuk memulai atau merespon suatu interaksi sosial.
•    Kurang dalam perilaku komunikasi non-verbal yang digunakan untuk interaksi sosial, sebagai contoh, dari komunikasi verbal dan non-verbal yang sangat buruk; sampai ketidaknormalan dalam kontak mata dan bahasa tubuh atau kurangnya pemahaman dan pengguanaan dari gestur ; hingga sangat kurangnya ekspresi wajah dan komunikasi non-verbal.
•    Kurang dalam mengembangkan, mempertahankan, dan memahami suatu hubungan, sebagai sontoh, kesulitan dalam menyesuaikan perilaku dalam menghadapi bermacam-macam situasi sosial; kesulitan dalam berbagai permainan imajinatif 19 atau dalam mencari teman; tidak adanya minat terhadap temannya.
2.    Pola kebiasaan, minat, atau aktivitas yang terbatas, berulang, dinyatakan paling sedikit dua dari berikut ini, masa kini atau masa lampau (contoh merupakan ilustrasi, tidak mendalam lihat teks):
•    Gerakan motorik stereotip atau berulang, penggunaan dari benda-
benda, atau kemampuan berbicara (contoh gerakan stereotip
sederhana, mengurutkan mainan atau memutar-mutar benda,
ekolalia, kaya-kata yang aneh).
•    Bersikeras pada persamaan, kepatuhan yang kaku terhadap
kebiasaan sehari-hari, pola yang menetap pada perilaku verbal atau
non-verbal (contoh, reaksi yang berlebihan pada perubahan kecil,
kesulitan terhadap peralihan, pola pikir yang kaku, kebutuhan
untuk melakukan suatu kegiatan atau makan makanan yang sama
setiap hari).
•    Minat yang sangat terbatas, terpaku yang tidak normal dalam
intensitas dan fokus (contoh, kelekatan yang kuat kepada atau
keasyikan terhadap objek yang tidak biasa, minat yang berlebihan).
•    Hiper atau hiporeaktif terhadap rangsangan sensoris atau minat
yang tidak biasa pada aspek sensoris terhadap lingkungan (contoh,
ketidakacuhan terhadap rasa sakit/suhu, respon yang buruk
terhadap suara atau tekstur tertentu, berlebihan dalam mencium
20
atau menyentuh suatu objek, daya Tarik visual terhadap cahaya
atau gerakan).
3.    Simptom harus ada pada periode perkembangan awal (tapi bisa
menjadi tidak sepenuhnya membuktikan sampai kebutuhan sosial
mencapai batasnya, atau mungkin dapat ditutupi oleh cara belajar pada
perkembangan berikutnya).
4.    Simptom menyebabkan gangguan klinis yang signifikan pada
kemampuan sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya yang
berfungsi.
5.    Gangguan ini sebaiknya tidak dijelaskan dengan gangguan intelektual
(gangguan perkembangan intelektual) atau hambatan perkembangan
secara umum. Gangguan intelektual dan gangguan spectrum autistik
sering sekali terjadi; untuk membuat diagnosis komorbiditas dari
gangguan spectrum autistik dan gangguan intelektual, komunikasi
sosial harus di bawah yang diharapkan untuk tingkatan perkembangan
pada umumnya.

No comments:

Powered by Blogger.